Sayonara Padang ( secumit cerita yang berbekas)

padang….padang… kota yang luar biasa 2 minggu merasakan kebersamaan kawan2 dari unand bukanlah cerita yang singkat. di awali dengan penilangan yang heppy ending sampai kesasar di kota bengkuang ini bukan sekedar cerita biasa. dari stand up comedy yang benar2 lucu sampai yang benar2 garing juga di rasakan disini…. kesetian kawan2 dalam menemani perkenalan kami dengan kota bengkuang memberi arti sendiri dari saya.

berikut ini peristiwa yang berkesan bagi saya dan sebagian sudah di buat seriesnya:

 

1.  perkenalan dengan kawan2 unand yang luar biasa

2.  anggota sidang ketiduran. (kayak anggota dewan aja)

3.  kembali kebukit tinggi (karna akhirnya kami ada foto dengan jam gadang)

4. pelarangan ke teluk bayur (dan sudah di buat seriesnya)

5. jalan2 ke jembatan siti nurbaya (idem)

6. cerita tentang cinta gang fotocopy merah

7. hilangnya atm bang radit.

8. perkenalan istilah “KEPO”

9. makanan yang harganya milyaran..

10. disangka kakak2 waktu maen ke pantai pirus

11. kunjungan ke intitusi alifah padang(kenapa spesial karna saya fikir alifah gak peduli dengan ISMKMI.

12. Melihat nari pasembahan yang musiknya ada berhenti sejenak( bagi saya seperti lagu pop terkini)

13. rapat di teras dekat perpus( karna kami menutup jalan orang kekamar mandi)

14. di anggap super hero bawa motor sampai padang.

15. ketemu wakil dekan yang luar biasa.

16. perpisahan dengan kawan2 unand yang luar biasa.

 

dan banyak lagi peristiwa yang luar biasa, karna saya juga nulis ini lagi sedih(tapi gak keluar air mata) jadi bingung mau nulis yang lebih banyak lagi… rasanya seperti mau makan keybord komputer ini biar saya pikirkan itu tertulis semua dalam komputer.

 

andaikan baitnya natalia mengatakan “bukanlah perpisahan yang akan ku tangisi… tapi pertemuan yang kusesali…”

maka saya buat bait tandingan yang mengatakan “pertemuan yang kuharapkan jadi kenyataan…. perpisahan akan membawa pada pertemuan kembali…”

 

andaikan seribu kata saya mau berkata, tak akan habis catatan di fb ini tapi untuk merangkul semua kata saya hanya dapat membuat 1 kalimat

 

” TERIMAKASIH KAWAN2 IKM SUMBAR”

Kami Apalah….

kami hilang bukan berarti tenggelam

tapi kami hanya wangi yang tidak pernah terlihat

namun aromanya kemana2

 

maaf selama perjalanan kami tidak pernah

bertemu dengan orang-orang hebat, tapi kami disini

menemukan orang biasa yang luar biasa

 

maaf kami tidak bercerita tentang perjalan ini

sehebat cerita bung karno, bung hatta atau jenderal sudirman

tapi kami hanya bercerita tentang keteguhan, pertahanan, dan usaha2 untuk kemajuan

 

bahkan cerita kami tidak layak masuk dalam buku sejarah

 

maaf kami tidak bisa cerita hal-hal yang membual,

karna hanya dapat membangkitkan semangat mu sesaat

tapi kami hanya menceritakan kejujuran yang membuat amarahmu terus ada

 

 

 

jakarta 10 desember 2013

FOBA, dalam pondok inspirasi

(ditulis oleh Osha, di edit oleh putra)

 

Nb: sebelum kenangan hilang dalam kertas mending di tulis disini, tunggu cerita perjalanan selanjutnya

Pantaskah mereka…….

kali ini saya akan mengeluarkan sedikit pikiran saya, saya gak tau ini berguna atau tidak… tapi sejak gambar ini di ambil pikiran saya terus membayanginya….

 

Narsisisme (dari bahasa Inggris) atau narsisme (dari bahasa Belanda) adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Orang yang mengalami gejala ini disebut narsisis (narcissist). Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narkissos (versi bahasa Latin: Narcissus), yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis. (http://id.wikipedia.org/wiki/Narsisisme)

 

Kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

 

Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.(http://id.wikipedia.org/wiki/Kedokteran)

 

dan di indonesia sendiri dokter di rintis pada tahun 1847 sedangkan penamaan kampus STOVIA tahun 1898….  tokoh terkenal saat itu wahidinsudiro husodo,cipto  magunkusumo,dan sutomo (http://beritagar.com/p/hari-dokter-indonesia-dan-sejarah-pergerakan-9758)

 

intinya tokoh seorang dokter itu seyogyanya menjadi panutan dan berpihak pada rakyat… bahkan saat perintis kemerdekaan mereka menjadi relawan untuk mengobati rakyat tanpa menagis bayaran di meja kasir. bahkan rela tidak di bayar…

 

perkembangan ini terus berlanjut bahkan dokter menjadi sosok sempurna yang bisa kemana aja….. politik, ekonomi. untuk bidang kesehatan mengajarkan ilmu tentang perawat,manajemen rumah sakit, obgin, farmasi dan banyak.

 

saya tidak bisa menyalahkan.. untuk masuk kedokteran aja perlu puluhan juta… gak salah kalau sebagian dokter melakukan hal yang aneh karna mereka butuh di hargai sebagai manusia.. tapi apa jadinya ketika

 

1. dokter tidak objektif sampai melakukan pemogokan 1 hari, seolah dokter didiskriminasikan, lalu bagaimana jika mereka mendiskriminasikan jurusan lain,,,, pantaskah kami mogok… bahkan ada curhatan perawat yang mengatakan saat dokter mogok 1 hari itu di back-up sama mereka… layakkah mereka di anggap dokter yang dulu di cita2kan untuk rakyat indonesia. dan bayang kan kalau saat itu tidak ada perawat… pantaskah rakyat mogok jadi manusia karna didiskriminasikan dokter?

 

2. bagaimana nasib dokter yang memang tulus untuk rakyat… mengabdi di pedalaman, meninggalkan keluarga yang di cintai hanya karna menyambung pita kehidupan, kena malaria,bahkan mati saat bertugas.. semua sirna ketika masyarakat membandingkan dengan dokter perkotaan.. yang karna sebuah nepotisme dan nasib bisa di kota. mengeluh gaji kecil, kurangnya penghasilan, tidak memenuhi kembali uang saat kuliah, terlalu manja, bahkan untuk mengurus masyarakat yang tidak punya uang di tolak, atau di cemberuti.. layakkah dokter di negara kita begini.

 

3. nasib pasien di puskesmas yang luntang-lantung krna saat berobat dokternya bilang, saya lagi rapat, saya lagi tidak dinas atau segalanya. lalu mana jurusan yang di latih itu untuk di tempatkan pada bidang nya. yang konon lahannya di serobot..

 

4. penanganan pasen yang darurat, hanya karna wewenang seorang dokter, perawat tidak bisa mengambil tindakan. sedangkan dokternya jauh dari lokasi…   dan masyarakat selalu menyalahkan perawat yang tidak becus… pantaskah jika mereka mogok ketika didiskriminasi ?

 

5. terkait sebuah narsisme sampel di daerah aceh saya  baca spanduk tentang ikatan suami dokter indonesia, begitu narsisnya sampai para suami buat persatuan itu…. seperti para ibu2 bayangkari… saat istri bertugas sang suami menyiapkan nasi, ngurus anak, bersihkan rumah….. atau para suami menuntut haknya sebagai suami seorang dokter di pemerintah….. bung2  dimana nasib para laki2 lain sampai ini ada. begitu narsismenya dokter sampai sang suami ikut2an.

 

6 pantaskah jurusan ini menjadi cita2 seorang anak kecil, yang dengan polosnya mereka mengatakan ” adik mau jadi dokter…. biar bisa nyuntik..” bahkan ada dokter kecil…… bagaimana indonesia mau sehat kalau dari kecil sudah di ajarkan mengobati bukan di ajarkan sehat…

 

 

ahirkata saya tidak mampu bilang apa2 hanya petikan keluahan yang saya tulis. saya tidak bisa melawan sendiri karna saya bukan siapa2… tulisan ini bukan maksud menyebarkan rasis, hanya sekedar membuka cakrawala saja…  dan mencoba kita berfikir jernih apa arti sesungguhnya…. karna jujur walau saya bukan dokter tapi kehidupan saya tidak lepas dari dokter… hanya saja saya menginginkan seorang dokter yang terbaik untuk negri yang saya cintai…..

cerita penggugah semangat

HUT ISMKMI di PALU kemarin sangat luar biasa.
Begitu banyak kebersamaan, ikatan silaturahmi dan gagasan yang baru terlahir.
Terlepas dari kekurangan yang ada, saya apresisasi kegiatan yang diselenggarakan oleh teman2 stik ij palu yang pasti sangat bersusah payah.

Di bulan ISMKMI selain terselanggaranya HUT ISMKMI banyak sekali kegiatan yang diadakan baik gerakan ataupun agenda ismkmi. Mulai dari Universitas Airlangga dengan Bulan ISMKMI nya , Wilayah 2 dengan Rapimwilnya yang di JAKARTA. dan Agenda lainnya.

Namun yang paling menambah cerita di Bulan ISMKMI ini adalah cerita perjalanan sangat luar biasa dari 2 pejuang dan sekaligus 2 petinggi ISMKMI tentu saja mengenai Bapak Korwil 1 Poetra Guevara dan korda aceh Osha Yurahman S. Hanya untuk menghimpun kembali wilayah 1 mereka mengeluarkan gagasan dan resiko besar yang mereka ambil. Bermodalkan Sepeda Motor bebek dan uang seadanya mereka menyusuri Aceh hingga ujung sumatra.

Bukan sekedar buang2 waktu mereka mendatangi insititusi mulai dari ujung Aceh hingga Tiba di PADANG bertepatan dengan RAKERWIL1 Padang. Artinya sebelum Padang mereka mengungjungi UNMUHA hingga USU dan Berbagai stikes yang lain.

Bahkan dalam waktu yang tidak lama mereka sampai di bengkulu setelah Rakerwil dan banyak mendapatkan apresiasi hingga gagasan untuk mendukung terhimpunnya Wilayah 1 dari berbagai institusi.

Semua cerita ini diceritakan kembali ketika saya tidak hanya di padang akan tetapi di jakarta sesampainya dari Palu. Bergetar saya mendengar cerita mereka walaupun rasa terharu itu selalu saya simpan, karena tidak semua orang bisa melakukannya.

Tidak mudah yang mereka harus lewati Mulai dari kota, pesisir pantai, Jalan ditengah hutan, Kampung ditengah malam, bahkan sampai kampung maling.

Tidak sedikit hambatan mereka mulai dari tidak terhitung bocornya ban hingga kosongnya uang ditengah jalan tak membuat mereka Patah arang.

Untuk kalian satu kata yang bisa saya ucapkan…
“Terpujilah Tuhan, yang dengan percaya telah memberikan cahaya dalam gelap, memberi kenyamanan dalam keputus asaan” – Shakespeare

Semoga Kalian selamat sepulangnya dari Jantung Ibu Pertiwi – JAKARTA. (awal ramandha-sekjend ISMKMI)